Dunia otomotif kembali diramaikan dengan berita yang menghebohkan. Setelah berita mengenai produksi masal mobil terbang 2010 ini, yang telah diujicobakan di tahun 2009 lalu dan mulai akan dipasarkan di awal tahun 2011 dengan harga 1,85M baca selengkapnya di Mobil Terbang Pertama di Dunia.
Kini berita menghebohkan selanjutnya datang dari tanah air. Sungguh suatu hal yang membanggakan sekelompok pemuda Indonesia yang berasal dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya berhasil meramaikan kancah pembuatan teknologi otomotif dunia dengan karyanya menciptakan Mobil super hemat yang mampu menempuh jarak 1000 Km hanya dengan 1 Liter bahan bakar.
Karya cipta teknologi itu ditujukan dalam rangka mengikuti Lomba karya kendaraan efisien dan kendaraan perkotaan Shell Eco-Marathon 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 Juli 2010. Tampak pada gambar di atas adalah dua mahasiswa teknik mesin ITS, menunjukan bagian dalam prototype mobil hemat energi pada peluncuran prototype Mobil Sapu angin Hemat Energi di Pasca Sarjana ITS Surabaya, Senin (11/1). Sumber gambar : Antara News
Dalam rangka mengikuti perlombaan tersebut Tim ITS telah membuat dua mobil super hemat yang diberi nama Sapu Angin.Bentuknya mirip perahu. Tapi, sebetulnya bodi Sapu Angin mengambil bentuk tetesan air, ramping dan dapat memanfaatkan tenaga aerodinamis. Bentuk bodi ini sudah diuji di Laboratorium Mekanika dan Fluida. Bentuk air menetes plus bodi yang terbuat dari fiberglass membuat mobil itu ringan dan mudah bergerak. Dengan demikian, hal itu akan berpengaruh pada jumlah bahan bakar dan energi yang dikeluarkan.
Karena bobotnya yang sangat ringan dan mengambil filososi Sunan Kali Jaga yang mampu berpindah tempat tanpa menghabiskan banyak energi berkat ajian Sapu Angin, mobil itu diberi nama Sapu Angin. Tiga hal yang membuat Sapu Angin sangat irit. yakni, efisiensi energi dengan mengurangi berat kendaraan, koefisiensi dari ban, dan koefesiensi mesin.
Sapu angin beratnya hanya 22 kg. Efisiensi berat dilakukan dengan menggunakan bahan fiberglass pada bodi. Proses pencetakan rangkanya digabung dengan bodi mobil. Sasisnya menggunakan sistem monokok yang tidak menggunakan tulangan besi.
Sapu Angin berkapasitas satu penumpang, driver saja, menggunakan tiga roda. Dua di depan berfungsi sebagai penggerak atau steering. Sedangkan satu di belakang untuk memudahkan gerakan mobil. Memakai ban silk yang diharapkan punya koefisien gesek kecil, terutama pada gaya gesek roda. Diameter roda dan ukuran bannya lebih kecil daripada mobil umumnya. Besarnya hanya 20 inci.
Efisiensi mesin menggunakan sistem EFI (full injection). Mereka menyebutnya sistem energy on demand. Sistem itu membuat bahan bakar dialirkan ke mesin jika diperlukan saja. Energi hanya dialirkan sesuai kebutuhan.
Shell menyelenggarakan dua kategori dalam perlombaan mendesain dan membangun kendaraan yang memaksimalkan efisiensi serta kendaraan urban masa kini ini, yaitu mobil Futuristic Prototypes dan Urban Concept Vehicle.
ITS membentuk dua tim untuk mewakili dua kategori tersebut yang diseleksi dari jurusan mesin sebanyak 15 orang. Seleksi dilakukan berdasar kemampuan dan kebutuhan tim. Mobil yang sedang digarap itu adalah Sapu Angin I, kategori prototypes. Mesinnya menggunakan Honda GX-35 yang dimodifikasi. Beberapa bagian yang dimodifikasi adalah sistem klep/katup pemasukan bahan bakar yang semula memakai karburator diganti dengan sistem injeksi (EFI).
Targetnya, Sapu Angin I yang mulai digarap sejak Agustus lalu mampu memanfaatkan 1 liter bahan bakar untuk 1.000 km. Dengan kecepatan 25-35 km/jam, mobil itu memang tidak akan berlaga dalam kecepatan, tapi keiritan.
Semula, tim ingin membuat mesin sendiri. Namun, mereka terkendala pabrik yang tidak bisa memenuhi keinginan mahasiswa. Karena itu, mereka memakai mesin Honda. Tiap hari tim mengerjakan tugas tersebut sepulang kuliah. Sapu Angin I yang panjangnya 2,5 meter dan lebar 80 cm itu dijadwalkan rampung bulan ini, kemudian baru menggarap Sapu Angin II untuk kategori urban concept vehicle.
Tim ITS, selain tim teknis, terdiri atas tim marketing. Tapi, tetap satu manajemen. Perlombaan tidak hanya berlaku bagi produk mobil yang dihasilkan namun juga manajerial tim.
Tim marketing bertugas berkomunikasi dengan pihak luar, mencari sponsor, dan sebagainya. Dana yang dibutuhkan untuk membuat prototipe mobil tersebut memang cukup besar, sekitar Rp 100 juta satu unit. Tapi, yang paling banyak memakan biaya adalah akomodasi ke Malaysia. Pihak Shell memberi dana USD 3.750 atau sekitar Rp 35 juta untuk satu unit mobil.
Kini berita menghebohkan selanjutnya datang dari tanah air. Sungguh suatu hal yang membanggakan sekelompok pemuda Indonesia yang berasal dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya berhasil meramaikan kancah pembuatan teknologi otomotif dunia dengan karyanya menciptakan Mobil super hemat yang mampu menempuh jarak 1000 Km hanya dengan 1 Liter bahan bakar.
Karya cipta teknologi itu ditujukan dalam rangka mengikuti Lomba karya kendaraan efisien dan kendaraan perkotaan Shell Eco-Marathon 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 Juli 2010. Tampak pada gambar di atas adalah dua mahasiswa teknik mesin ITS, menunjukan bagian dalam prototype mobil hemat energi pada peluncuran prototype Mobil Sapu angin Hemat Energi di Pasca Sarjana ITS Surabaya, Senin (11/1). Sumber gambar : Antara News
Dalam rangka mengikuti perlombaan tersebut Tim ITS telah membuat dua mobil super hemat yang diberi nama Sapu Angin.Bentuknya mirip perahu. Tapi, sebetulnya bodi Sapu Angin mengambil bentuk tetesan air, ramping dan dapat memanfaatkan tenaga aerodinamis. Bentuk bodi ini sudah diuji di Laboratorium Mekanika dan Fluida. Bentuk air menetes plus bodi yang terbuat dari fiberglass membuat mobil itu ringan dan mudah bergerak. Dengan demikian, hal itu akan berpengaruh pada jumlah bahan bakar dan energi yang dikeluarkan.
Karena bobotnya yang sangat ringan dan mengambil filososi Sunan Kali Jaga yang mampu berpindah tempat tanpa menghabiskan banyak energi berkat ajian Sapu Angin, mobil itu diberi nama Sapu Angin. Tiga hal yang membuat Sapu Angin sangat irit. yakni, efisiensi energi dengan mengurangi berat kendaraan, koefisiensi dari ban, dan koefesiensi mesin.
Sapu angin beratnya hanya 22 kg. Efisiensi berat dilakukan dengan menggunakan bahan fiberglass pada bodi. Proses pencetakan rangkanya digabung dengan bodi mobil. Sasisnya menggunakan sistem monokok yang tidak menggunakan tulangan besi.
Sapu Angin berkapasitas satu penumpang, driver saja, menggunakan tiga roda. Dua di depan berfungsi sebagai penggerak atau steering. Sedangkan satu di belakang untuk memudahkan gerakan mobil. Memakai ban silk yang diharapkan punya koefisien gesek kecil, terutama pada gaya gesek roda. Diameter roda dan ukuran bannya lebih kecil daripada mobil umumnya. Besarnya hanya 20 inci.
Efisiensi mesin menggunakan sistem EFI (full injection). Mereka menyebutnya sistem energy on demand. Sistem itu membuat bahan bakar dialirkan ke mesin jika diperlukan saja. Energi hanya dialirkan sesuai kebutuhan.
Shell menyelenggarakan dua kategori dalam perlombaan mendesain dan membangun kendaraan yang memaksimalkan efisiensi serta kendaraan urban masa kini ini, yaitu mobil Futuristic Prototypes dan Urban Concept Vehicle.
ITS membentuk dua tim untuk mewakili dua kategori tersebut yang diseleksi dari jurusan mesin sebanyak 15 orang. Seleksi dilakukan berdasar kemampuan dan kebutuhan tim. Mobil yang sedang digarap itu adalah Sapu Angin I, kategori prototypes. Mesinnya menggunakan Honda GX-35 yang dimodifikasi. Beberapa bagian yang dimodifikasi adalah sistem klep/katup pemasukan bahan bakar yang semula memakai karburator diganti dengan sistem injeksi (EFI).
Targetnya, Sapu Angin I yang mulai digarap sejak Agustus lalu mampu memanfaatkan 1 liter bahan bakar untuk 1.000 km. Dengan kecepatan 25-35 km/jam, mobil itu memang tidak akan berlaga dalam kecepatan, tapi keiritan.
Semula, tim ingin membuat mesin sendiri. Namun, mereka terkendala pabrik yang tidak bisa memenuhi keinginan mahasiswa. Karena itu, mereka memakai mesin Honda. Tiap hari tim mengerjakan tugas tersebut sepulang kuliah. Sapu Angin I yang panjangnya 2,5 meter dan lebar 80 cm itu dijadwalkan rampung bulan ini, kemudian baru menggarap Sapu Angin II untuk kategori urban concept vehicle.
Tim ITS, selain tim teknis, terdiri atas tim marketing. Tapi, tetap satu manajemen. Perlombaan tidak hanya berlaku bagi produk mobil yang dihasilkan namun juga manajerial tim.
Tim marketing bertugas berkomunikasi dengan pihak luar, mencari sponsor, dan sebagainya. Dana yang dibutuhkan untuk membuat prototipe mobil tersebut memang cukup besar, sekitar Rp 100 juta satu unit. Tapi, yang paling banyak memakan biaya adalah akomodasi ke Malaysia. Pihak Shell memberi dana USD 3.750 atau sekitar Rp 35 juta untuk satu unit mobil.
24 komentar:
Inovasi yang sangat hebat nih, mudah2an teknologi ini bisa diterapkan secara luas....
pertamax..hehe..
wahhh...ga kecepatn tu jln di jalanan jkt yg padat merayap?
thx ya sob..
wah keren banget nech !!!!!!
thnks info yang bermnfaat satu nech sob !!!!
waaaaaaaahhh.... ini yang sangat diharapkan
dengan makin berkurangnya potensi minyak dan usaha mengurangi dampak global warming, kendaraan seperti ini patut dikembangkan lebih lanjut
saluuut untuk anak ITS.......
Sobat nice infonya, bisa hemat bahan bakar klo kaya gini, eh link anda sudah saya pasang di blog ku,,,
link uda terpasang yah....
Wah2.. keren bgt tuh....
moga2 aja aku bisa masuk ITS biar bisa bikin kyk begono....
impianku emng masuk ITS...
semoga berhasil......
hebat, teruskan berkarya harumkan negaramu!
wah keren buatan lokal yah..
semoga bisa membanggajan di dunia International^^
salam blogger:)
patut jadi perhatian pemerintah tuh..dari pada ngimpor mending dibuatin pabrik yg besar biar bisa berkembang... ya gak,...!???
luar biasa boos blognya bagi2 doonk ilmunya?????....
nah hebat2 kan, tinggal di produksi massal aja hehehe atau ajuin ke pabrikan and di produksi massal.
temuan baru yg bermanfaat,perlu dipublikasikan dan dikembangkan secara serius :)
@all# thx atas atensinya
@abdulloh# ealah kang saya juga newbie, blum bs apa2..
hi friend...i don't see your chat box, so i post here.....i already add your link :D, i'll wait for your reply
wow mantab..
aku acungin 4 jempolku.. hehehe
top top top top..
@Andar Sevenfold# i already add your link too
@Ambar#hohoho thx for comming
YANG BEGINI YANG SEHARUSNYA DIEKSPOS...MAKASIH TEMAN SDH BERBAGI
wah hebat bgt mahasiswa UTS, Indonesia g g boleh kalah ama negra lain, semoga karya mereka kedepannya bisa d kembangkan lagi
Teknologi Mobil Terbaru Mampu Tempuh Jarak 1000 Km hanya 1 Liter BBM, Mobil Buatan Mahasiswa ITS knpa nggak pertamina kok malah cell,
kapan ya mulai di produksi massal??
semoga sukses gan...
makasih atas infonya gan
wah keren ya mobilnya bisa tempuh jarak 1000 KM cuma pake 1 liter BBM
Post a Comment
yth. pengunjung Blog Bisnis Online. Untuk Menjalin Silaturahmi, Setelah membaca mohon berkenan memberikan komentar disini atau sekedar ucapan terimakasih saja. 1 komentar maka 2 link untuk anda.